Apa yang Disampaikan di Tempat Ibadah, Itu Juga “Sugesti”

Apa yang Disampaikan di Tempat Ibadah, Itu Juga “Sugesti”

cara-menerima-sugestiMinggu dan Senin kemarin, saya memberikan kelas privat AMC ke dua orang yang berbeda. “banyak dogma dan doktrin agama yang salah kayaknya ini mas tentang uang, sugestinya ngaco semua, jadinya banyak orang susah. Padahal para pemuka agama itu dipercaya oleh umatnya, kayaknya perlu belajar AMC ya yang ngasih-ngasih ceramah itu mas”. Saya tidak akan menyebutkan dari agama apa, karena yang belajar AMC itu lintas agama. Memang tujuan saya mendesain AMC adalah untuk semua orang, semua orang yang masih merasa punya pikiran, kalau sudah tidak punya pikiran maka memang tidak perlu belajar AMC. Sugesti juga hadir di tempat ibadah, pahami uraian selanjutnya.

Sugesti, adalah sebuah saran, sebuah informasi yang masuk ke dalam diri seseorang, informasi yang masuk melalui mata, melalui telinga. Bisa melalui buku, melalui televisi, melalui omongan orang dan tentu juga melalui ceramah-ceramah di tempat ibadah. Terkadang banyak orang sudah “tertipu” dengan baju yang digunakan oleh seseorang, “tertipu” dengan tampilan luar yang membawa kitab suci, sehingga apapun sugestinya, apapun saran yang disampaikan langsung diterima begitu saja masuk ke dalam diri. Dan tentu sugesti-sugesti itu membentuk kenyataan dalam hidup. Saya pernah menulis sebuah artikel yang judulnya “jangan lihat bajunya tetapi perhatikan sugestinya”, klik disini

Seringkali saya menemukan pemahaman agama yang “kurang benar”, disampaikan ke masyarakat yang justru membuat masyarakat jadi susah dan tidak menikmati hidup. Dalam kelas AMC sering saya menemukan ungkapan seperti tadi diatas, “ini kayaknya yang ceramah perlu belajar AMC”. Sebuah saran, sebuah informasi, isi dari ceramah juga sebuah sugesti, yang artinya kita harus cerdas dalam menerima isi ceramah-ceramah yang tersebar disekitar kita. Ingat, dunia kita penuh sugesti, sejak kita bangun tidur sampai tidur lagi pasti dikelilingi dengan sugesti-sugesti, maka sebagai pemilik pikiran kita harus cerdas dalam memilih sugesti itu. Dibutuhkan kesadaran bahwa anda memiliki hak untuk memilih sugesti-sugesti itu.

cara-mensugesti-orang

Meskipun yang memberi sugesti itu menggunakan baju sebagai pemuka agama, maka yang kita perhatikan seharusnya bukan bajunya tetapi apa yang keluar dari mulutnya, apa yang disampaikan, alias apa yang sedang disugestikan kepada anda. Kalau sugestinya mendukung kehidupan anda, maka sudah sepantasnya anda terima, tetapi kalau sugestinya memperburuk kondisi hidup anda maka sudah sepantasnya juga anda tolak. Karena hidup seseorang sepenuhnya adalah hasil dari kumpulan sugesti-sugesti yang sudah diterimanya sejak kecil sampai saat ini. Anda mungkin tidak percaya dengan pernyataan ini, tetapi begitu anda mempelajar AMC maka saya pastikan anda setuju dengan pernyataan saya ini, dan mulai berhenti menyalahkan nasib, menyalahkan takdir, bahkan berhenti menyalahkan Tuhan. Karena sudah tidak pantas lagi menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi dalam hidup kita. Sebab memang sepenuhnya hidup seorang itu PASTI sesuai dengan sugesti yang ada dalam dirinya.

baca juga :Sugestimulah Yang Melemahkanmu dan Menguatkanmu

solusi-kehidupan

Maka cerdaslah dalam memilih sugesti yang berseliweran disekitar kita, karena sugestimu menentukan bagaimana kualitas hidupmu, sadarlah..kita pergi ke tempat ibadah adalah untuk beribadah kepada Tuhan, bukan untuk mempersilahkan orang lain mensugesti diri kita, bukan juga untuk mempersiapkan diri tersugesti oleh ceramah-ceramah yang terlihat benar dan terlihat baik tetapi justru melemahkan anda. Cerdaslah Sahabat.

kekuatansugesti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *