Tak Disangka, Banyak Baca Buku Malah Menambah Sugesti Negatif Bagi Diri
Membaca adalah jendela dunia, seringkali kita mendengar sugesti kata seperti itu. Lalu, sering juga kita disuruh oleh guru-guru kita untuk gemar membaca, sebab dengan gemar membaca buku maka menambah ilmu pengetahuan bagi diri kita. Memang itu benar sekali, saya dari kecil juga hobi dengan membaca, bahkan buku-buku papa saya tentang pengembangan diri, tentang motivasi sudah saya baca sejak saya di bangku kelas 4 SD. Anda mungkin heran, waktu umur saya masih kelas 4 SD yang dibaca sudah buku-buku motivasi, saya ingat sekali buku yang sering saya baca adalah berpikir dan berjiwa besar karya David J Schwartz, lalu ada lagi “if you think you can, you can” karyanya norman vincent peale.
Kalau saya sekarang bertemu dengan orang-orang yang umurnya sudah lebih tua dari saya, masih baru membaca buku itu dan menyodorkannya ke saya. Maka saya jawabnya “itu buku saya kelas 4 SD pak, hehe”. Saya bersyukur papa saya suka membeli buku-buku pengembangan diri dari luar negeri, sehingga mulai saya SD sudah terbiasa membaca buku-buku itu. Papa saya tidak menyuruh saya untuk membaca buku-buku itu, tapi karena digeletakkan begitu saja di ruang kerjanya papa, ya saya baca toh juga tidak dilarang. Membaca adalah salah satu jalan masuknya sugesti ke dalam pikiran kita, karena itu kita harus cerdas memilih sumber bacaan bagi kita, bagi keluarga kita. Kalau buku itu berisi sugesti positif maka tentu hasilnya positif, tapi kalau buku itu berisi sugesti negatif maka tentu hasilnya negatif.
Tetapi, saat ini terkesan dikaburkan makna dari sugesti yang positif dan negatif. Ada buku yang kelihatannya memberikan sugesti positif tetapi justru negatif yang dihasilkan, lho kok bisa? Ya memang seperti itu kondisi saat ini, seperti kasus buku bacaan anak SD yang ada gambar pacaran, atau soal ujian nasional yang berisi soal mengandung kata-kata untuk orang dewasa, sugesti negatif yang dibungkus dalam sugesti positif sehingga kelihatan positif. Memang saat ini, kita harus benar-benar cerdas dalam memilih buku, memilih sumber bacaan. Banyak hal yang saat ini terlihat bagus tetapi justru jelek, banyak hal yang saat ini terlihat pintar tapi sebenarnya bodoh, banyak orang saat ini mengaku-ngaku ahli, mengaku-ngaku pandai padahal sebenarnya tidak paham apa-apa.
Kecerdasan dalam melihat sesuatu dibutuhkan, keutuhan dalam memahami makna sugesti dan memahami makna pikiran diperlukan dalam kondisi seperti ini, jangan sampai kita terjebak dalam bacaan-bacaan yang “kelihatannya” bagus tetapi justru negatif, jangan sampai kita mengikuti pembelajaran dari seseorang yang “mengaku” pandai, “mengaku” ahli padahal hanya hasil menjiplak saja. Waspada ya, cerdas dalam memilih sugesti, silahkan baca tulisan saya disini
Judul artikel saya itu, adalah ungkapan dari salah satu peserta kelas AMC (Alpha Mind Control) kelas reguler di bandung, pada hari sabtu 12 Maret kemarin. “mas firman, ternyata buku-buku bisnis dan motivasi yang saya baca selama ini menyesatkan ya, membuat saya menjadi jauh dari kesuksesan, dan malah membuat saya takut dengan uang, karena isinya susah semua, bahkan ada yang saya baca menggunakan pikiran bawah sadar itu harus butuh terapis, padahal kan kalau sudah paham AMC gini saya bisa sendiri, wah-wah memang bahaya kalau banyak baca ya” kata seorang bapak disela-sela break makan siang. Memang banyak baca itu bagus, tetapi kalau membaca yang isinya bagus, tapi kalau isinya negatif ya malah membuat diri penuh sugesti negatif. Saya membuat AMC memang bertujuan untuk menyadarkan banyak orang supaya cerdas memilih sugesti dan memahami bagaimana memaksimalkan dirinya sendiri. Bahkan oleh teman-teman yang sudah belajar, kata AMC sering diplesetkan menjadi Aku Manusia Cerdas.
baca juga:Saya Tidak Percaya Adanya Sugesti, Benarkah?
Ketika bapak tadi bicara seperti itu, maka saya balas, “bapak baca tulisan-tulisan saya aja di blog firmanpratama.wordpress.com, sudah dijamin sugestinya positif dan bagus, sama baca majalah kekuatan sugesti pak, isinya bagus kan?”, bapak ini menjawab lagi “nah iya bener, cuma tulisan-tulisan mas firman yang isinya sugesti enak, dan mudah dipahami, saya jadi sadar sekarang, saya ikut mas firman taubat deh baca buku-buku itu, baca majalah kekuatan sugesti saja, hahaha” sambil tertawa lepas menikmati sajian makan siang.
One thought on “Tak Disangka, Banyak Baca Buku Malah Menambah Sugesti Negatif Bagi Diri”